Kamis, 02 Agustus 2012

Keinginan , Cita-Cita, dan Harapan (Part II)

Ya, may be this is same with the older story.. it continues the older story

Memutuskan menjadi seorang calon pharmacist bukan perkara mudah, tidak semudah memudah moodku pada kimia yang dulu sangat benci menjadi jatuh cinta.. 
Kalau ingat dulu sewaktu sma, awalnya aku pengen banget jadi dokter. So, tidak ada pilihan lain selain masuk jurusan IPA. Alhamdulillah di semester pertama semua nilai mata pelajaran IPA-ku bagus, kecuali ... KIMIA
ya, who knows kalau akhirnya aku harus kena remidi kimia di semester pertama.. haha it's my unforgetable experiences..
Tapi itu semua bikin orang desa ini (gueh maksudnya :p) bangkit dan mulai menekuni hal yang namanya KIMIA . Yup, hingga akhirnya aku mengerti dan mulai menikmati (ups, mungkin lebih tepatnya mulai berbaur.. hhaha) pelajaran ini. Hal ini bawa dampak positif pada nilai-nilaiku di sekolah.. hmm~ alhamdulillah sejak saat itu nilaiku mulai merangkak naik hingga akhirnya masuklah aku pada jurusan IPA dengan pemahaman plus di kimia. You know my reader, hoho ane bersyukur banget waktu itu karena akhirnya keinginanku masuk IPA bisa kesampaian :') *menangis haru*
Well, semua tidak semudah yang kubayangkan awalnya. Ternyata di kelas XI ini banyak kegiatan yang menyita waktu --" mulai dari lomba-lomba penelitian, hingga olimpiade. Dan... siapa mengira bahwa akhirnya di SMA aku harus mewakili sekolah untuk olimpiade KIMIA  sampai ke tingkat provinsi. Alhamdulillah tapi inilah yang bikin aku heran. Ternyata tidak selamanya yang kita benci itu buruk untuk kita.. Malahan bisa jadi sebaliknya. So, mari semangat kawan! :)


Berlandaskan berdasarkan berasaskan dari (sepertinya ini lebih cocok, haha) uraian di atas, anak desa ababil ini akhirnya punya cita-cita cadangan yaitu menjadi seorang ilmuwan. Ya, karena saat itu aku suka banget dengan makanan KIMIA (hadeeh --") maka anak ababil ini memeutuskan untuk terjun ke dunia penelitian kesehatan obat-obatan hadeh, to the point aje yee.. bidang farmasi. Haha, hingga akhirnya aku yang ababil menjadi ababil sungguhan dengan punya 2 cita2 waktu itu jadi dokter atau seorang ahli obat-obatan..

(to be continued)

0 komentar:

Posting Komentar